Assalamualaikum
Tertinggal masa
Lima tahun silam…
Sejak mengenal dia, segumpalan daging bergerak,jelak, bau yang Menukik, membakar,dan memangsa, setiap makhluk di sisa jejak langkah derap kakinya.
Seolah buah apel segar, dialhapnya dengan rakus,, ah…
Menyesal aku mengingat itu.
Cerita lama yang begitu kelam. Seandainya aku bisa kembali
Aku bahkan akan memilih mati dari pada mengenalnya!
Lupakan… saja!
Itu yang kumau!!!
Buat apa menyimpan luka dalam duka yang tertinggal masa!
Bukankah ia terus mengalir..
Biarpun gunung kalimanjaro di bontang bantingkan berbalik searah gravitasi melawan!
Ia tetap berjalan… bertempo…..
Bermasa maka itu disebut masa!
Hah… tapi….
Mengapa?..... mengapa mesti ada kata tertinggal!
Ah… tertinggal masa!......
Yah… aku bahkan benci kata itu…
Bahkan benci bila ia atau aku yang harus ada!
Buang .. buang semua …
Buang semua yang tak perlu atau AKU yang harus mati.. .,.. tak ingin ku tertinggal masa.
Di buai luka
Ha…………
Buang semua…
Aku bahkan memilih mati untuk tak mengenal….
Aku bahkan ingin berlupa-ria memendam luka dalam dalam
Bukankah…. Beruntung menjadi seekor ikan
Mereka takkan terjebak masa
Dalam masa lalu ia tertiinggall tapi tidak dalam moment detiknya..
Arghhhhhhh
Aku benci semua..
Semua yang Menambal luka demi luka baru…..
Kau?
Tidak…
Bukan… bukan bukan
Bukan kau?
Kau yang dibelakang sana!
Coba kau berfikir…
Kau mestinya tak ada… atau aku yang harus memilih mati..
Kau… yang satunya
Yang terlalu berlebih berharap…
Aku bahkan tak tahan melihatmu
Dan terlebih kau..
Yang berlebih memberi harap…………..
Lebih tak tahan aku merasa kau ada
…
Kau.. kau dan kau.. kalian..
Yang membuat aku tertinggal masa
Atau aku yang bahkan menjadi lilin_lilin kecil kamar kalian yang rendup ?
Ahhh..
Aku ingin berhenti membuatmu, ada
Atau bahkan aku harus mati
Memandang luka dalam.. yang kalian sisakan..
Setiap rekam jejak…
Setiap rekam masa
Kau tak berhenti..
Ada
Ada
Ada
Dan ada
Bilahkah kau sepenuhnya harus ada..
Dalam tiapa jeda masa?
Arghhhh…
Biar aku saja yang pergi..
Menyesal aku mengenalmu
Bukan mu
Tapi kalian
Kalian.. yang terlalu banyak berharap
Dan kalian… yang terlalu banyak memberi harap
Biarkan aku…
Sendiri
Memandang kedepan…
Melihat masa yang tak akan membuatku tertinggal
Seandainya aku boleh berandai-andai
Aku ingin menjadi pelupa..
Aku mengenalmu hari ini.. dan besok aku lupa..
Aku lupa pernah mengenal.
Aku lupa kau ada
Aku bahkan lupa.. kau begitu dekat
Aku bahkan akan lupa… betapa bentuk wajahku,
Hah……
Aku……!!!!
Aku…. Ingin bisa!
Melupa…
Berlupa
Ck…
Tak ingin aku tertinggal masa
Karena kau!!!
Kau takkan mengerti.. betapa indah carnya kau mengulang semua!
Kau takkan tahu..
Aku…
Berulang masa
Karena kau.. yang tak mengerti semunya
.. yah.,..
Aku bahkan tahu.. secara detil bagaimana aku memandang mu
Atau kau yang melirik….
Ah…
Mengapa mesti aku mengingat itu
Aku ingin.. melupa…
Entah… setelah itu.. semua berjalan teratur..
Kau samar
Kau ada
Kau jelas
Dan kau samar lagi
Yah..
Setiap 0,detiknya
Semua teratur
Dari Lima tahun silam
Yah.. semua berkerja menjalani masa
Entah itu.. kau…
Dia..
Kalian..
Kecuali aku
Aku… hanya menjadi tokoh utama..
Aku karakter utama..
Tau..??
Tau? Kalian bermain bola..
Siapa tokoh utamanya?
Bukan kipper… tapi BOLA
yah aku bolanya..
Jadi mainan masa dan kalian
Yah..
Masa dan kalian
Kalian yang terlalu banyak berharap dan kalian yang terlalu banyak memberi harap
Aku .. MUAK dengan kalian..
Kalian pergi atau bahkan harus saya yang memilih mati!
Sudah!!
Sudah.. sudah
Tak usah merenung!
Hentikan semua itu..
Biarkan aku disini sendiri dalam benak penuh luka karena kau
..
Luka..
Yang begitu terasa!
Bagmana tidak,,, kau mewarnai tiap kolom garis yang kosong..
Lalu kau robek dengan perlahan!!!.................
Hah.. aku tak mau kalian ada .. atau aku yang harus memilih mati..
Dari pada tertinggal masa! Membawa luka dari masa kemasa
Aku memang benci kalian….
Tinggalkan aku terluka sendiri.. tak perlu kau obati.. karena kau aku kan tertinggal masa
Masa menyisakan luka dalam penuh rasa
Luka hidup tertinggal masa
Kusebut ia Kekasih ,, luka dalam masa yang tertinggal.
Wassalam.
Rabu, 13 Juli 2011
Langganan:
Postingan (Atom)